PADEPOKAN POLITIK DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
Menarik saran mbak Nurul Fariati ketika saya nanti masuk masa pension. Saya disarankan untuk mendirikan sebuah Padepokan Ilmu Politik. Rumpun ilmu yang saya pelajari memang bisa dimasukkan dalam lingkup Ilmu Politik. Akan tetapi semenjak saya belajar Ilmu HUbungan Internasional, saya meyakini bahwa Ilmu HUbungan Internasional merupakan rumpun ilmu yang teroisah dari Ilmu Politik, meskipun ilmu politik memiliki kaitan erat dengan ilmu Hubungan Internasional yang selama ini saya pelajari.
Ketika saya mengambil S2 di Universitas Gadjah Mada cabang Ilmu Hubungan Internasional untuk tingkat S2 juga belum ada, sehingga saya belajar S2 di Ilmu Politik. Sekembalinya belajar di UGM saya masuk lagi di Jurusan HUbungan Internasional yang sekarang menjadi Departemen Hubungan Internasional. Saya pun kemudian mengajar kembali mata ajaran- mata ajaran yang berkaitan dengan Ilmu Hubungan Internasional bukan Ilmu Politik. Saya kembalimengajar MBP Eropa, MBP Timur Tengah dan Analisis Hubungan Internasional dan yang paling akhir mengajar Studi Strategis Indonesia yang banyak berkaitan dengan permasalahan-permasalahan domestic Indonesia.
Mata ajaran yang terakhir ini sepertinya menuntun saya kembali berhadapan dengan Ilmu Politik dalam artian saya membahas berbagai dimensi makro persoalan strategis domestic Indonesia, namun tidak secara langsung berbicara tentang Ilmu Politik.
Mbak Nurul Fariati menyentak pemikiran saya dan mungkin juga kesadaran saya bahwa permasalahan politik Indonesia kontemporer menjadi lahan menarik yang tak kalah penting dengan studi Hubungan Internasional yangselama iniakrab saya geluti. Mungkin dengan cara ini di sisa hidup saya yang mungkin tinggalspendek galah saya bisa member arti dan manfaat buat bangsa dan negara saya dengan cara yang mungkin sangat sederhana. Padepokan Politik mungkin lebih tepat bukan Padepokan Ilmu Politik. Secara keilmuan teman-teman di Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga dn dari Universitas lain di Indonesia sudah banyak yang mumpuni dan saya harus belajar kepada mereka. Dengan berpedoman meskipun hanya berbekal satu ayat yang saya kuasai agama saya Islam memerintahkan untuk menyebarkannya..Naah hanya dengan sedikit ilmu yang pernah saya pelajari dan yang kemudian saya tinggal cukup lama mendirikan Padepokan Politik perlu saya mulai dengan lewat blog seperti yang disarankan mantan mahasiswa saya mbak Resti. Dari sinilah saya berharap mulai sekarang sampai nanti saya benar-benar pension masih ada kegitan bermanfaat bagi banyak orang Indonesia melalui Padepokan Politik ini. Semoga Allah SWT member petunjuk dan RidhaNYa dan media ini bisa menjadi ajang pencerahan buat diri saya sendiri mau pun banyak orang.
Hubungan Internasional juga lebih dari 30 tahun akrab dengan kehidupan saya. Oleh Karena itu dalam masa pensiun nanti pun rupanya masalah-masalah di dunia internasional juga akan sulit untuk saya tinggalkan. Dengan demikian Padepokan Politik dan HUbungan Internasional mungkin merupakan media yang bisa memberi saya tempat untuk mengaktualisasi diri dan memberi berbagai sumbangan yang bermanfaat buat siapa saja yang membaca blog ini.
Sungguh dengan senang hati saya akan bersedia menerima siapa saja yang bersedia bersama saya mengisi waktu yang bermanfaat apalagi setelah saya benar-benar pensiun..nggak ada rasa sepi meskipun hanya melalui dialog secara maya.
Purworejo, 25 Oktober 2014
Ketika saya mengambil S2 di Universitas Gadjah Mada cabang Ilmu Hubungan Internasional untuk tingkat S2 juga belum ada, sehingga saya belajar S2 di Ilmu Politik. Sekembalinya belajar di UGM saya masuk lagi di Jurusan HUbungan Internasional yang sekarang menjadi Departemen Hubungan Internasional. Saya pun kemudian mengajar kembali mata ajaran- mata ajaran yang berkaitan dengan Ilmu Hubungan Internasional bukan Ilmu Politik. Saya kembalimengajar MBP Eropa, MBP Timur Tengah dan Analisis Hubungan Internasional dan yang paling akhir mengajar Studi Strategis Indonesia yang banyak berkaitan dengan permasalahan-permasalahan domestic Indonesia.
Mata ajaran yang terakhir ini sepertinya menuntun saya kembali berhadapan dengan Ilmu Politik dalam artian saya membahas berbagai dimensi makro persoalan strategis domestic Indonesia, namun tidak secara langsung berbicara tentang Ilmu Politik.
Mbak Nurul Fariati menyentak pemikiran saya dan mungkin juga kesadaran saya bahwa permasalahan politik Indonesia kontemporer menjadi lahan menarik yang tak kalah penting dengan studi Hubungan Internasional yangselama iniakrab saya geluti. Mungkin dengan cara ini di sisa hidup saya yang mungkin tinggalspendek galah saya bisa member arti dan manfaat buat bangsa dan negara saya dengan cara yang mungkin sangat sederhana. Padepokan Politik mungkin lebih tepat bukan Padepokan Ilmu Politik. Secara keilmuan teman-teman di Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga dn dari Universitas lain di Indonesia sudah banyak yang mumpuni dan saya harus belajar kepada mereka. Dengan berpedoman meskipun hanya berbekal satu ayat yang saya kuasai agama saya Islam memerintahkan untuk menyebarkannya..Naah hanya dengan sedikit ilmu yang pernah saya pelajari dan yang kemudian saya tinggal cukup lama mendirikan Padepokan Politik perlu saya mulai dengan lewat blog seperti yang disarankan mantan mahasiswa saya mbak Resti. Dari sinilah saya berharap mulai sekarang sampai nanti saya benar-benar pension masih ada kegitan bermanfaat bagi banyak orang Indonesia melalui Padepokan Politik ini. Semoga Allah SWT member petunjuk dan RidhaNYa dan media ini bisa menjadi ajang pencerahan buat diri saya sendiri mau pun banyak orang.
Hubungan Internasional juga lebih dari 30 tahun akrab dengan kehidupan saya. Oleh Karena itu dalam masa pensiun nanti pun rupanya masalah-masalah di dunia internasional juga akan sulit untuk saya tinggalkan. Dengan demikian Padepokan Politik dan HUbungan Internasional mungkin merupakan media yang bisa memberi saya tempat untuk mengaktualisasi diri dan memberi berbagai sumbangan yang bermanfaat buat siapa saja yang membaca blog ini.
Sungguh dengan senang hati saya akan bersedia menerima siapa saja yang bersedia bersama saya mengisi waktu yang bermanfaat apalagi setelah saya benar-benar pensiun..nggak ada rasa sepi meskipun hanya melalui dialog secara maya.
Purworejo, 25 Oktober 2014
Wah, selamat ber narablogging, pak :) Saya akan sering2 singgah disini ya, pak :) Dan...siapa tahu bapak berkenan juga singgah di blog saya :D
BalasHapus